Update
referensi
Ilmu
adalah sesuatu yang dinamis, dan terus berkembang. Sebuah buku ilmiah yang baru
dicetak satu tahun lalu bisa menjadi basi di tahun berikutnya, saat ada ilmuwan
lain menulis hal yang sama dengan perkembangan pandangan dan hasil penelitian
yang baru. Satu contoh ilmu yang berkembang sangat cepat adalah teknologi
informasi. Saat orang baru menulis bagaimana membuat desain website, dunia maya
telah memunculkan blog yang tidak membutuhkan orang mengenal bagaimana membuat
website. Belum lama euphoria blog berjalan, dunia maya sudah memunculkan
berbagai jejaring social, mulai dari friendster, facebook, myspace, hi5 hingga
twitter.
Para
penulis buku IT seperti berpacu dengan waktu untuk mengimbangi perkembangan teknologi
ini. Buku-buku yang sudah ditulis dan baru beredar, bisa langsung kehilangan
zaman, saat teknologi baru datang dengan sendirinya. Kecepatan perkembangan
informasi seperti ini banyak yang tidak ter-update di perpustakaan. Mungkin
terkait biaya yang mahal, perpustakaan bukan menjadi tempat yang pertama bagi
buku-buku baru yang dikeluarkan penerbit. Sehingga untuk mendapatkan referensi
terbaru, akan sulit didapat di perpustakaan secara cepat.
Alhasil,
referensi di perpustakaan lebih banyak yang sudah tidak update alias tidak baru
lagi. Idealnya menurut penulis, perpustakaan menjadi tempat pertama bagi
penerbit untuk mengedarkan buku barunya, sehingga amanat UU no.42 tahun 2007
bahwa Perpustakaan sebagai meningkatkan kegemaran membaca, serta memperluas
wawasan dan pengetahuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa bisa dilaksanakan.
Bukankah kegemaran bisa lahir dari sesuatu yang baru.
Up
Date Pengetahuan Pustakawan
Pustakawan
adalah orang yang memiliki kompetensi yang diperoleh melalui pendidikan dan atau
pelatihan kepustakaan yang memiliki tugas dan tanggungjawab untuk melaksanakan pengelolaan
dan pelayanan. Sejauh yang kita kenal, pustakawan yang bertugas saat ini baru mengetahui
lokasi referensi berdasarkan pengelompokan buku. Sistem pengarsipan yang memudahkan
pengunjung pustakan mencari buku..
Pustakawan
juga mengatur sistem administrasi keanggotan dan proses peminjaman dan pengembalian
buku, agar tidak terjadi kekacauan pengelolaan buku. Penulis sadari bahwa tugas
pustakawan itu menjadi nyawa bagi berjalan tidaknya sebuah organisasi
perpustakaan. Melihat kemajuan teknologi saat ini, pustakawan menurut hemat
penulis mesti menambah wawasan untuk menyesuaikan perpustakaan dengan
perkembangan teknologi. Bahwa referensi yang dikoleksi perpustakaan mulai
dikembangkan dalam bentuk file-file yang kemudian bisa dibaca dan dicopy bahkan
dijual kepada pengunjung yang membutuhkan.
Dengan
koleksi file-file, akan jauh lebih memudahkan untuk disharing atau diperbanyak
sesuai kebutuhan dan tidak membutuhkan tempat sebesar ruangan untuk koleksi
buku. Koleksi file berbagai referensi ilmu juga membutuhkan pengetahuan yang
luas, karena terkait banyak disiplin ilmu, perkembangan hingga hak cipta. Tanpa
memiliki pengetahuan itu, mustahil koleksi referensi ilmu berupa file-file ini
bisa dikembangkan di perpustakaan.
Kemampuan
bahasa tentu saja menjadi kunci. Pustakawan mestinya memiliki kemampuan bahasa
lebih dari dua untuk bisa bekerja maksimal mendapatkan referensi keilmuan yang
lebih luas. Bukankan sumber ilmu pengetahuan itu berasal dari mana-mana dan
sudah pasti akan berhadapan dengan bahasa yang berbeda. Referensi tentang
perkembangan ilmu astronomi tentu akan lebih dekat dengan sumber-sumber asing
seperti Nasa (The National Aeronautics and Space Administration) milik Amerika
Serikat.
Ilmu
astronomi ini tentu saja tidak hanya dikuasai Amerika Serikat dengan Nasa,
negara-negara lain juga melakukan pengembangan dan upaya meneliti ruang angkasa
yang penuh misteri. Prancis, Jerman bahkan India melakukan hal yang sama. Untuk
bisa menjangkau informasi ini, tentu dibutuhkan kemampuan bahasa negara yang
memiliki informasi tersebut. Tanpa memiliki kemampuan yang sesuai dengan
perkembangan, maka pustakawan akan cenderung hanya menjawab ada atau tidak buku
yang diinginkan pengunjung.
Tetapi
tidak akan muncul penawaran dan sharing informasi. Bahwa ilmu yang dicari
pengunjung tidak hanya ada di buku yang dicari, tetapi juga ada di sejumlah
referensi lain (tentunya hasil pencari pustakawan). Inilah alasan, kenapa perlu
update pengetahuan pustakawan untuk mendapatkan perpustakaan yang ideal. Dengan
perpustakaan lain yang ada di satu atau dua wilayah terdekat. Perpustakaan,
seperti dijelaskan UU No.42
Enjoy n good luck,:D,,,silahkan ditambahi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar