Selasa, 16 Oktober 2012

perpustakaan


Update referensi


Ilmu adalah sesuatu yang dinamis, dan terus berkembang. Sebuah buku ilmiah yang baru dicetak satu tahun lalu bisa menjadi basi di tahun berikutnya, saat ada ilmuwan lain menulis hal yang sama dengan perkembangan pandangan dan hasil penelitian yang baru. Satu contoh ilmu yang berkembang sangat cepat adalah teknologi informasi. Saat orang baru menulis bagaimana membuat desain website, dunia maya telah memunculkan blog yang tidak membutuhkan orang mengenal bagaimana membuat website. Belum lama euphoria blog berjalan, dunia maya sudah memunculkan berbagai jejaring social, mulai dari friendster, facebook, myspace, hi5 hingga twitter.

Para penulis buku IT seperti berpacu dengan waktu untuk mengimbangi perkembangan teknologi ini. Buku-buku yang sudah ditulis dan baru beredar, bisa langsung kehilangan zaman, saat teknologi baru datang dengan sendirinya. Kecepatan perkembangan informasi seperti ini banyak yang tidak ter-update di perpustakaan. Mungkin terkait biaya yang mahal, perpustakaan bukan menjadi tempat yang pertama bagi buku-buku baru yang dikeluarkan penerbit. Sehingga untuk mendapatkan referensi terbaru, akan sulit didapat di perpustakaan secara cepat.

Alhasil, referensi di perpustakaan lebih banyak yang sudah tidak update alias tidak baru lagi. Idealnya menurut penulis, perpustakaan menjadi tempat pertama bagi penerbit untuk mengedarkan buku barunya, sehingga amanat UU no.42 tahun 2007 bahwa Perpustakaan sebagai meningkatkan kegemaran membaca, serta memperluas wawasan dan pengetahuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa bisa dilaksanakan. Bukankah kegemaran bisa lahir dari sesuatu yang baru.



Up Date Pengetahuan Pustakawan

Pustakawan adalah orang yang memiliki kompetensi yang diperoleh melalui pendidikan dan atau pelatihan kepustakaan yang memiliki tugas dan tanggungjawab untuk melaksanakan pengelolaan dan pelayanan. Sejauh yang kita kenal, pustakawan yang bertugas saat ini baru mengetahui lokasi referensi berdasarkan pengelompokan buku. Sistem pengarsipan yang memudahkan pengunjung pustakan mencari buku..

Pustakawan juga mengatur sistem administrasi keanggotan dan proses peminjaman dan pengembalian buku, agar tidak terjadi kekacauan pengelolaan buku. Penulis sadari bahwa tugas pustakawan itu menjadi nyawa bagi berjalan tidaknya sebuah organisasi perpustakaan. Melihat kemajuan teknologi saat ini, pustakawan menurut hemat penulis mesti menambah wawasan untuk menyesuaikan perpustakaan dengan perkembangan teknologi. Bahwa referensi yang dikoleksi perpustakaan mulai dikembangkan dalam bentuk file-file yang kemudian bisa dibaca dan dicopy bahkan dijual kepada pengunjung yang membutuhkan.

Dengan koleksi file-file, akan jauh lebih memudahkan untuk disharing atau diperbanyak sesuai kebutuhan dan tidak membutuhkan tempat sebesar ruangan untuk koleksi buku. Koleksi file berbagai referensi ilmu juga membutuhkan pengetahuan yang luas, karena terkait banyak disiplin ilmu, perkembangan hingga hak cipta. Tanpa memiliki pengetahuan itu, mustahil koleksi referensi ilmu berupa file-file ini bisa dikembangkan di perpustakaan.

Kemampuan bahasa tentu saja menjadi kunci. Pustakawan mestinya memiliki kemampuan bahasa lebih dari dua untuk bisa bekerja maksimal mendapatkan referensi keilmuan yang lebih luas. Bukankan sumber ilmu pengetahuan itu berasal dari mana-mana dan sudah pasti akan berhadapan dengan bahasa yang berbeda. Referensi tentang perkembangan ilmu astronomi tentu akan lebih dekat dengan sumber-sumber asing seperti Nasa (The National Aeronautics and Space Administration) milik Amerika Serikat.

Ilmu astronomi ini tentu saja tidak hanya dikuasai Amerika Serikat dengan Nasa, negara-negara lain juga melakukan pengembangan dan upaya meneliti ruang angkasa yang penuh misteri. Prancis, Jerman bahkan India melakukan hal yang sama. Untuk bisa menjangkau informasi ini, tentu dibutuhkan kemampuan bahasa negara yang memiliki informasi tersebut. Tanpa memiliki kemampuan yang sesuai dengan perkembangan, maka pustakawan akan cenderung hanya menjawab ada atau tidak buku yang diinginkan pengunjung.

Tetapi tidak akan muncul penawaran dan sharing informasi. Bahwa ilmu yang dicari pengunjung tidak hanya ada di buku yang dicari, tetapi juga ada di sejumlah referensi lain (tentunya hasil pencari pustakawan). Inilah alasan, kenapa perlu update pengetahuan pustakawan untuk mendapatkan perpustakaan yang ideal. Dengan perpustakaan lain yang ada di satu atau dua wilayah terdekat. Perpustakaan, seperti dijelaskan UU No.42


Enjoy n good luck,:D,,,silahkan ditambahi



Tidak ada komentar:

Posting Komentar